Pelepasan 510 Mahasiswa PKL IBT Pelita Indonesia Secara Simbolis
Rektor Institut Bisnis dan Teknologi (IBT) Pelita Indonesia, Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM. Ak., melepas 510 orang mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun 2022 secara resmi pada hari Jumat (1/9/2023). Kegiatan ini dilakukan secara hybrid, yaitu secara luring dan daring. Pelepasan secara simbolis (luring) dilaksanakan di Aula Lantai 5 Kampus 2 IBT Pelita Indonesia, yang dihadiri oleh sebanyak 184 mahasiswa, sementara itu sisanya sebanyak 326 orang mahasiswa mengikuti secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Selain Pak Rektor, kegiatan pelepasan mahasiswa PKL ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor I IBT Pelita Indonesia, Prof. Dr. Teddy Chandra, SE., MM. Sementara Dekan Fakultas Bisnis, Ibu Dr. Layla Hafni, SE., MM., dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Bapak Irwan, M. Kom. menghadiri kegiatan ini secara daring.
Di dalam arahannya, Prof. Amries menegaskan agar para mahasiswa bisa mengikuti program PKL dengan serius di perusahaan atau instansi tempat PKL. “Banyak kasus dari pengalaman mahasiswa IBT Pelita Indonesia yang langsung diminta untuk bekerja ditempat mereka PKL setelah menamatkan studi S1-nya. Tentu saja hal ini bisa terjadi jika Ananda-ananda mahasiswa semuanya bisa menunjukkan kinerja yang baik selama masa PKL berlangsung.” Ujar Pak Rektor lebih lanjut.
Sementara itu Prof. Teddy Chandra di dalam sambutannya menyampaikan bahwa program PKL bukan hal yang baru di IBT Pelita Indonesia. Program PKL ini, atau dulunya dikenal juga dengan program magang telah dilakukan IBT Pelita Indonesia sejak Yayasan Pendidikan Pelita Indonesia mulai berdiri, yang diawali dari lembaga kursus Stephen Komputer, Akademi Akuntasi Pelita Indonesia, STIKOM Pelita Indonesia, STIE Pelita Indonesia, hingga saat ini bertransformasi menjadi IBT Pelita Indonesia. “Dan memang benar, di dalam perjalan sejarah tersebut, banyak kasus mahasiswa magang kita yang langsung diminta untuk bekerja di perusahaan atau instansi tempat mereka magang. Untuk itu mahasiswa peserta PKL semuanya harus dapat menjaga nama baik IBT Pelita Indonesia dan menunjukan kinerja yang baik .” tambah beliau.
Sebagai informasi, mahasiswa yang mengituki program PKL tahun ini adalah mahasiswa IBT Pelita Indonesia yang saat ini berada di Semester 5. Dan salan satu perhatian khusus yang selalu diingatkan oleh pihak kampus adalah terkait dengan kekerasan seksual dan tindakan asusila. Secara terpisah Ibu Dr. Layla Hafni pernah mengingatkan kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program PKL agar berhati-hati dalam menjaga dirinya di tempat mereka PKL. Lebih lanjut beliau juga meminta kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk segera melaporkan kepada pembimbing atau sekretariat PKL jika terindikasi mendapatkan perlakukan yang tidak senonoh di tempat PKL masing-masing.